You're currently viewing an old version of this dataset. To see the current version, click here.

Indeks Risiko Bencana

Indeks Risiko Bencana (Disaster Risk Index) adalah sebuah alat atau metode yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko bencana di suatu wilayah atau lokasi tertentu. Indeks ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko bencana alam atau risiko terkait bencana manusia, serta untuk membantu pemangku kebijakan dan peneliti dalam perencanaan mitigasi bencana dan manajemen risiko.

Données et ressources

Info additionnelle

Champ Valeur
Source https://data.blitarkab.go.id/data/indeks-risiko-bencana-3zvdvkz5
Producteur Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Mainteneur Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian
Dernière modification juillet 24, 2025, 14:25 (+0700)
Créé le mai 26, 2024, 00:00 (+0700)
cara_pengumpulan_data Kompilasi Produk Administrasi
interpretasi Rendah : 1.33 Sedang : 5.33 Tinggi : 12.00
klasifikasi Indeks Risiko
konsep Indeks Risiko Bencana
level_wilayah Kabupaten
nama_keg_stat Kompilasi Data Bencana Kabupaten Blitar
nama_keluaran IKU RPJMD (2021-2026)
nama_skpd Badan Penanggulangan Bencana Daerah
nama_urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat
no_romantik -
penanggung_jawab_bidang Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
penanggung_jawab_jabatan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
periode_data Tahun
rumus_perhitungan R = H * V / C R = Risk (Indeks Risiko Bencana) H = Hazard (Bahaya) dihitung berdasarkan probabilitas spasial, frekuensi dan kekuatan (magnitude) dari suatu fenomena alam seperti gempabumi, banjir, letusan gunung api, dan lainnya. V = Vulnerability (kerentanan) dihitung berdasarkan parameter sosial budaya, ekonomi, fisik dan lingkungan C = Capability (kapasitas) dinilai dengan menggunakan pendekatan tingkat ketahanan daerah berdasarkan tujuh prioritas
satuan Tanpa Satuan
sumber_data Kajian Risiko Bencana
ukuran Indeks
variabel_pembentuk 1. Bahaya per jenis bencana 2. Jiwa terpapar per jenis bencana 3. Kerugian rupiah per jenis bencana 4. Kerusakan lingkungan per jenis bencana 5. Kapasitas pemerintah daerah per Kabupaten/Kota